Jawaban UTS
1. Pengertian
jalur karir, manajemen karir, dan konseling karir
a. Jalur karir adalah pola urutan
pekerjaan (Pattern of Work Sequence) yang harus dilalui pegawai untuk mencapai
suatu tujuan karir. Tersirat di sini, jalur karir selalu bersifat formal, dan
ditentukan oleh organisasi (bukan oleh pegawai).
b. Manajemen karir adalah proses
pengelolaan karir pegawai yang meliputi tahapan kegiatan perencanaan karir,
pengembangan dan konseling karir, serta pengambilan keputusan
karir.
c. Konseling karir adalah proses
mengidentifikasi masalahmasalah yang berhubungan dengan karir seorang pegawai serta
mencari alternatif jalan keluar dari berbagai masalah tersebut.
2.
Secara luas, manajemen karir meliputi
seluruh kegiatan yang berkenaan dengan pekerjaan pegawai. Kegiatan ini di mulai
dari proses penarikan (rekrutmen) pegawai, penempatan pegawai, pengembangan
pegawai, dan berakhir pada pemberhentian pegawai. Walker (1980) misalnya,
membuat sederetan issue dalam manajemen karir.
·
Penarikan pegawai : menarik pelamar
kerja, menentukan persyaratan penerimaan pegawai, dll
·
Penempatan : menentukan persyaratan
kerja dan jalur karir, menentukan sistem penempatan, menentukan pekerjaan yang
membuthkan pegawai baru, dll
·
Pelatihan dan pengembangan : menentukan
mekanisme, perncanaan karir individual, meerancang dan mengembangkan program
·
Pemberhentian : pensiun, demosi dan
transfer
3. Perencanaan
karir di organisasi : perencanaan karir di tingkat organisasi dilakukan dengan
tujuan untuk mengadakan atau mengidentifikasi hal-hal berikut :
·
Profil kebutuhan pegawai
·
Deskripsi jabatan/pekerjaan
·
Peta jalur karir
·
Mekanisme penilaian kenirja pegawai
Bagi pegawai, perencanaan karir ditingkat organisasi tidak akan dianggap penting
bila tidak ada sangkut pautnyadengan karir si pegawai tersebut. Karenaitu, perencanaan
karir ditingkat organisasi harus bisa “diterjemahkan” menjadi perencanaan karir
ditingkat individu pegawai. Telah dijelaskan bahwa perjalanan karir seorang pegawai
dimulai sejak dia masuk kesebuah organisasi, dan berakhir ketika ia berhenti bekerja
di organisasi itu.
4. 5
syarat perencanaan karir pegawai :
·
Dialog : urusan karir adalah urusan
pegawai. Karena itu perencanaan karir harus melibatkan pegawai. Pegawai harus
diajak berbicara, berdialog, bertanya jawab mengenai prospek mereka sendiri.
·
Bimbingan : Tidak
semua pegawai memahami jalur karir dan prospek karirnya sendiri. Karena itu,
organisasi harus membuka kesempatan untuk melakukan bimbingan karir terhadap pegawai.
Melalui bimbingan inilah pegawai dituntun untuk memahami berbagai informasi
tentang karir mereka.
·
Keterlibatan individual : Dalam
rangka hubungan kerja yang manusiawi (humanistic) pegawai tidak boleh dianggap
sebagai sekrup dari sebuah mesin bisnis yang besar, yang boleh diperlakukan
semena- mena termasuk dalam penentuan nasib karir mereka.
·
Umpan balik : Sebenarnya,
proses pemberian umpan balik selalu terjadi jika ada dialog. Tetapi dalam hal
ini ingin ditegaskan bahwa setiap pegawai mempunyai hak untuk mengetahui setiap
keputusan yang berkenaan dengan karir mereka.
·
Mekanisme perencanaan karir : Tata cara atau prosedur yang ditetapkan agar proses
perencanaan karir dapat dilaksanakan sebaik- baiknya. Dalam mekanisme
perencanaan karir ini harus diusahakan agar empat hal di atas (dialog,
bimbingan, keterlibatan individual, dan umpan balik) dapat terwadahi. Di
samping itu, mekanisme seyogyanya dilengkapi dengan aturan atau prosedur yang lebih
rinci, formal, dan tertulis.
5.
Faktor yang mempengaruhi
pengembangan karir :
·
Hubungan pegawai dan organisasi : dalam
situasi ideal, pegawai organisasi berada dalam hubungan yang saling
menguntungkan.
·
Personalitas pegawai : kadangkala, manajemen kariri pegawai
terganggu adanya pegawai yang mempunyai personalitas yang menyimpang.
·
Faktor-faktor eksternal : terkadang semua aturan dalam
manajemen kariri di suat organisasi menjadi kacau lantaran ada intervensi dari
pihak luar
·
Politicking dalam organisasi : manajemen karir akan tersendat bahkan
mati bila faktor lain seperti intrik-intrik, kasak-kusuk, hubungna antar teman,
nepotisme, feodalisme, dan sebagainya, lebih mempengaruhi karir seseorang
daripada prestasi kerjanya.
·
System penghargaan : sistem manajemen (rewrd sistem)
sangat mempengaruhi banyak hal, termasuk manajemen karir pegawai.
·
Jumlah pegawai : semakin banyak pegawai maka akan semakin
ketat persaingan untuk menduduki sebuah jabatan, dan semakin kecil kesempatan bagi
seorang pegawai untu mencapai tujuan kariri tertentu.
·
Ukuran organisasi : berhubungan dengan jumlah jabatan
yang ada dalam organisasi tersebut, termasuk jumlah jenis pekerjaan, dan jumlah
personel pegawai yang diperlukan untuk mengisis jabatan tersebut
·
Kultur organisasi : meskipun organisasi sudah memiliki
sistem manajemen kariri yang baik, tetapi pelaksanaannya masih sangt tergantung
kultur rganisasi yang ada.
·
Tipe manajemen : secara toeritis-normatif, semua
manajaemen sama saja di dunia ini, tetapi dalam implementasinya, manajemen di
suatu organissasi mungkin amat berlainan dari manajemen di organisasi lain.
6.
Peran organisasi dalam manajemen karir :
·
Komunikasikan misi, kebijakan dan prosedur
·
Berikan peluang pelatihan dan pengembangan
·
Berikan informasi karir dan program karir
·
Tawarkan satu keanekaragaman pilihan karir
7.
Secara garis besar, manfaatnya banyak
sekali. Dengan adanya mata kuliah ini, jalur karir saya semakin terperinci. Dulu
yang semua hanya angan-angan, kini semua terdorong untuk dijadikan kenyataan. Dan
berusaha untuk menjadi kenyataan. Dan juga semakin tahu, apa yang harus saya
lakukan apabila yang saya lakukan saat ini tidak ssesuai harapan, maka saya
harus mengambil keputusan.
Materi
yang ingin saya dapatkan yaitu, adanya kiat-kiat dari para ahli dalam
menentukan langkah meniti karir, dan resiko-resiko dalam kita meniti karir.